Kamis, 17 Februari 2011

Pameran "INTERAKSI",Mata Angin dan Nine,Taman Budaya Bali,2011

Anggota Mata Angin dan Nine dalam pembukaan pameran " INTERAKSI "

Suatu paradikma yang terjadi merupakan landasan atau pijakan untuk memunculkan ide atau gagasan dalam mewujudkan suatu bentuk estetik untuk dinikmati dan dapat memberikan input penikmat seni dan dapat mengexsplorasikan gejolak perasaan bagi perupa.Itu yang sedang dialami oleh kelompok Mata Angin dan kelompik Nine yang di dalamnya mempunyai intusi yang berbeda mengenai gejolak perasaan estetiknya yang menurut mereka sebuah upaya pengxeksplorasikan dari proses yang mereka lalui selama menempuh pendidikan seni di ISI Yogyakarta pesan yang ditampilkan lewat karya-karya mereka adalah upaya perwujudan dari kegelisahan mereka tentang makna dari atas kajian expresi dari realitas yang mereka tangkap dalam tata karya lalu dijadikan subyek matter dalam mewujudkan konteksnya masing-masing Interaksi di sini dimaksudkan azas idealis mengenai identitas pikiran dan keberadaan kekongkritan diefektifkan kritik skematisme dan pormalisme yang banyak diperbincangkan oleh banyak kalangan seperti itu pula,suatu kritik sosial yang benarkonstetusi dengan menunjukan kandungan konstradiksi dari situlah persyaratan bahwa kritik harus memiliki sesuatu watak yang kongret yang di kontribusikan kekalayak pencinta dan penikmat karena pengalaman muncul dan berkembang seiring dengan menemukan identitas untuk menjadikan mereka mencapai kematangan dalam berolah visual dapat mereka wujudkan dalam pameran mereka pada kesempatan kali ini dalam tajuk interaksi.

Nyoman Erawan (kiri), Hardiman (tengah),I Gede Oka Astawa (kanan) berfoto bersama di depan salah satu karya oka astawa yang bejudul "hijau dizaman sekarang"


Sambutan Bapak Hardiman dalam pembukaan pameran "INTERAKSI"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar