Kamis, 17 Februari 2011

"LOVE OF DIARY" Bentara Budaya Yogyakarta,14 februhari 2011

ADA CINTA DI BENTARA

Tampaknya tidak mau melupakan valentine, perupa dari Bali dan beberapa perup[a lainnya, menyelnggarakan satu pameran di Bentara Budaya Yogyakarta Senin (14/2) lalu dengan menghadirkan tema ‘Love of Diary’. Warna cinta, warna pink, mendominasi ruang pameran Bentara Budaya, sehingga seolah di Bentara (sedang) ada cinta, setidaknya sampai 22 Februari 2011, nuansa cinta ditebar di Bentara Budaya.
Pintu masuk Bentara Budaya Yogyakarta, yang biasanya terlihat daun pintunya berupa kayu. Untuk valentine ini dibungkus kain warna pink, sehingga dari pintu masuk, atau setidaknya dari luar gedung Bentara Budaya, aroma cinta sudah bisa mulai dihirup. Bentara seperti ruang yang romantis, penuh cinta. Semua karya menghadirkan warna pink, yang katanya warna cinta.
ADA CINTA DI BENTARASebagai sesuatu yang abstrak, cinta sangat dekat dengan kehidupan\ manusia. Bahkan bisa dikatakan, kehidupan manusia dipenuhi oleh cinta. Tanpa ada cinta, kehidupan manusia seperti tumbuhan yang hidup ditanah kering. Simbol-simbol hati, atau yang sering diucapkan sebagai ‘heart’ bertebaran di ruang pamer Bentara Budaya Yogyakarta. Seolah hendak menyapa pada publik yang menikmati ‘Love of Diary’.
Dalam ruang pamer terdapat karya sebuah jalan lurus yang menjulang mengarah ke atas hingga akhirnya bermuara di AC yang ada di ruang pamer itu,dalam tepian jalan,terlihat palet-palet perjejer seolah dideformasikan sebagai pohon penyejuk perjalanan,karya instalasi yang merespon ruangan itu merupakan karya
I Gede Oka Astawa yang berjudul"fenetrasi cinta"
dalam karyanya oka astawa dengan dunia seni yang ditekuninya seolah sedang melakukan perjalanan kecintaan yang amat jauh untuk mendapatkan kenyamanan dan kesejukan cinta. Cinta di sini adalah tidak lain cinta kepada dunia seni. Saya jelas cinta dengan dunia seni,saya ingin selalu menciptakan karya seni untuk menyalurkan ekspresi saya,dalam kata lain saya perlu berfenetrasi supaya suatu saat nanti mimpi saya dapat tercapai yang jauh disana,jalan ini harus saya lewati, langkah demi langka saya lakukan dalam perjalana ini,saya sadar perjalanan ini masih jauh,ujar seniman muda kelahiran Pangkung tibah ini dengan semangat.

Karya instalasi Gede Oka Astawa yang berjudul "FENETRASI CINTA"

‘Love of Diary’ ini terasa unik lantaran suasana cinta ‘dinikmati sekaligus dilihat’. Penyelenggara pameran dan para perupa yang ikut pameran, seperti ‘berlomba’ mengekspresikan suasana romantik penuh cinta, dan warna yang dipilih semuanya sama: pink.
Mungkin akan muncul pertanyaan: Apakah warna cinta hanya pink? Apa tidak ada warna lain? Atau, ‘konsensus’ selama ini warna pink diterima sebagai warna cinta. Bagaimana dengan bunga mawar merah, apakah bukan warna cinta? Karena seringkali ditemukan, untuk mengungkapkan rasa cinta dengan memberikan bunga mawar. Dan warna bunga mawar ada dua, ialah putih dan merah.
                                                             
          Ibu Tita Rubi dan Gede Oka Astawa berfoto bersama dengan karya oka astawa"fenetrasi cinta"
Atau mungkin karena valentin, sehingga identik dengan pink?
Semua perupa seperti (telah) bersepakat, untuk menyampaikan dan menebarrkan ‘Love of Diary’ dengan warna pink yang dipilih. Maka, warna pink memenuhi ruang pamer Bentara Budaya Yogyakarta.
Agaknya, ketika para perupa sedang berproses untuk menghasilkan karya untuk ‘Love of Diary’ hatinya berwarna pink.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar