Demikian awal sambutan I Gede Arya Sucitra dalam katalog pameran Game-Art yang diadakan oleh kelompok Daksina 08 dan Kelompok Mata Angin 09 yang bertempat di Museum Bali Puputan Badung.
Salah satu perserta dan ketua kelompok Mata Angin sekaligus ketua panitia pameran Game-Art I Gede Oka Astawa tampil dengan karya yang berjudul"Memainkan vs Dipermainkan". Perpaduan karakter objek yang realis dengan cipratan cat yang kuat dilakoni sebagai media ekspresi. Ia sedang menanyakan dirinya sendiri apakah aku dipermainkan atau sang pemain? Pada era tahun 1990-an,karakteristik artistik energi cipratan cat pada karya-karya perupa bali sangat kuat dan melegenda, hingga kesan-kesan cipratan cat yang kuat,ekspresif, liar, diasosiasikan menjadi sebentuk cita rasa artistik karya-karya perupa Bali pada era tersebut.
Salah satu karya I Gede Oka Astawa yang dipamerkan dalam pameran Game-Art.
Karya ini merupakan karya pertama Oka Astawa selama kuliah di ISI Yogyakarta pada semester 1.
I Gede Oka Astawa dan karyanya yang berjudul
"Memainkan vs Dipermainkan"
Oka Atawa sedang menjelaskan karya-karya yang dipamerkan pada pengunjung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar